Minggu, 16 Januari 2011

BUKTI ILMIAH KHASIAT PROPOLIS

BUKTI ILMIAH KHASIAT PROPOLIS

Propolis sangat efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan bakteri yang resisten terhadap antibiotik buatan manusia. Dalam sebuah tes ilmiah dengan cell-culture test, propolis terbukti sangat efektif melawan:
1. Bakteri patogen jenis gram positif seperti Staphylococcus sp. (antara lain penyebab infeksi saluran kencing).
2. Clostridium sp. (antara lain penyebab gangguan perut/gastrointestinal).
3. Corynebacterium diphtheriae (penyebab diphtheriae).
4. Jenis-jenis Streptococcus sp. (antara lain penyebab infeksi tenggorokan, infeksi sinus dan scarlet fever).
Bakteri gram negatif yang juga efektif dilawan dengan propolis antara lain Klebsiella pneumonia (penyebab pneumonia dan bronchitis) dan Pseudomonas sp. (antara lain penyebab infeksi pada luka).
Bukti ilmiah lain, sebagaimana dipublikasikan di Archives of Pediatric and Adolescent Medicine, dimana 430 anak secara random diterapi dengan propolis selama musim dingin lalu dibandingkan dengan anak lain yang diberi obat buatan pabrik. Musim dingin dipilih karena pada musim ini pada umumnya anak-anak mudah terkena infeksi saluran pernafasan. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi propolis terkena infeksi saluran pernafasan 55% lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lain yang mendapatkan obat dari pabrik.
Penelitian-penelitian lain yang dilakukan di Belanda, Rumania dan Polandia menunjukkan hasil yang sejalan dengan penelitian tersebut di atas. Penggunaan propolis untuk pencuci mulut (mouth rinses) ternyata juga sangat efektif untuk menghentikan pertumbuhan bakteri-bakteri yang secara umum berada di mulut. Bakteri-bakteri ini pada umumnya menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, cavities dan plaque pada gigi. Penelitian ilmiah yang menunjang hal ini telah dilakukan antara lain di Brasil dan Jepang.
Penelitian di Jepang bahkan menunjukkan bukti lain, bahwa pasien bedah mulut yang kemudian menggunakan propolis sebagai pencuci mulut mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat, lebih bersih dan rasa sakit/inflamasi yang sangat berkurang dibandingkan pasien lain yang menggunakan pencuci mulut buatan pabrik.
Propolis yang dicampur dengan madu terbukti menyembuhkan luka lebih cepat daripada Silver Sulfadiazine (SS). Di Brasil bahkan propolis telah digunakan untuk pengobatan AIDS karena terbukti menghambat replikasi virus HIV. Penelitian di State Medical University of Ukraina juga membuktikan, seluruh pasien yang terkena Herpes Simplex Infection berhasil disembuhkan dengan propolis.
Penelitian-penelitian lain di berbagai negara tidak henti-hentinya menemukan bukti baru atas efektifitas propolis sebagai obat untuk berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan masuknya bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh (keracunan).
Ada 5 alasan mengapa propolis dapat menjadi obat:
1. Propolis mengandung lebih dari 180 phytochemicals, antara lain flavonoid, berbagai turunan asam orbanic, phytosterols, terpenoids dan sebagainya. Zat-zat ini terbukti memiliki berbagai sifat anti-inflamatory, antimicrobial, antihistamine, antimutagenic dan anti-allergenic.
2. Flavonoid yang ada dalam propolis selain bersifat antioksidan yang mencegah kanker, juga mampu menumbuhkan jaringan. Kandungan propolis yang meningkatkan tumbuhnya jaringan tersebut antara lain sebagai akibat dari sifat tissue strengthening dan regenerative effect dari quercetin, kaemferol, epigenin dan luteolin.
3. Propolis memiliki sifat antibiotik, antara lain disebabkan oleh berbagai turunan asam organic seperti cinnamic, ferrulic, benzoic, caffeic, coumaric, terpenes dan turunan-turunan berikutnya seperti limonene, p-cymene, eugenol, galangin dan quercetin.
4. Propolis memiliki sifat antifungal (antijamur) yang dihasilkan oleh phytochemicals seperti flavonoids, pinocembrin, quercetin, sakauranetin dan sebagainya.
5. Propolis memiliki sifat antivirus yang berasal dari turunan-turunan asam organik seperti Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar