Minggu, 16 Januari 2011

FINANCIAL SAFETY ATAU FINANCIAL FREEDOM?

FINANCIAL SAFETY ATAU FINANCIAL FREEDOM?

Kenapa banyak lulusan terbaik dari universitas terkemuka ingin bekerja untuk para dropout*) seperti Bill Gates dari Microsoft, Richard Branson dari Virgin Industries, Michael Dell dari Dell Computers, dan Ted Turner dari CNN? Itu karena para sarjana dan mahasiswa hanya bercita-cita menjadi pekerja, bukan menjadi business owner!
*) dropout yang sekarang merupakan orang-orang superkaya.

Lalu kenapa kebanyakan orang lebih memilih menjadi pekerja? “.... karena itulah yang diajarkan kepada mereka, baik di rumah maupun di sekolah.” (Robert T. Kiyosaki)



Mereka akan terus menjadi pekerja yang mengandalkan gaji dari perusahaan, majikan, atau negara. Semakin tinggi kedudukannya akan membuatnya semakin sibuk pula dan semakin tak punya waktu. Inilah keadaan orang-orang yang berada di kuadran kiri yang terdiri dari employee (E/pekerja) dan self employed (S/wiraswasta) yang kebanyakan berorientasi financial safety. Mereka ini sudah merasa nyaman jika telah memiliki gaji tetap, karena dengan pemasukan rutin itu mereka merasa telah terhindar dari resiko kemiskinan, kelaparan, kekurangan, kebangkrutan, dan resiko-resiko akibat keterbatasan finansial.
Berbeda dengan mereka yang berada di kuadran kanan yang terdiri dari business owner (B/pemilik usaha yang mempunyai sistem mapan) dan investor (I). Semakin sukses harus membuatnya semakin memiliki banyak waktu. Orientasinya adalah financial freedom. Bekerja atau tidak, uang terus mengalir untuknya. Bukan mereka yang bekerja demi uang, tapi uanglah yang bekerja untuk mereka.
Bagi mereka, resiko finansial adalah masalah yang harus ditangani sebaik-baiknya, bukannya dihindari. Mereka merasa harus bekerja lebih cerdas, sehingga menghasilkan lebih banyak dengan modal dan pengorbanan yang lebih kecil. Mereka akan membangun sistem yang mapan dan kuat, sistem yang akan terus dan terus berjalan, dengan atau tanpa ada dirinya.
Butuh ratusan juta rupiah sampai sekian milyar untuk membangun usaha dengan sistem yang demikian atau untuk melakukan investasi. Namun di era teknologi informasi ini, banyak jalan pintas yang sangat baik dan terbukti efektif untuk dipakai sebagai batu loncatan menuju financial freedom, khususnya bagi mereka yang tak memiliki banyak modal dan keahlian untuk mendirikan perusahaan. Dua di antara sekian banyak jalan itu adalah usaha waralaba (franchise) dan network marketing (Robert T. Kiyosaki).
Jika Anda ingin mengawali langkah untuk sukses dan fokus di kuadran kanan dengan orientasi financial freedom agar dapat menikmati hidup lebih santai dan menyenangkan, Anda dapat memulai bersama perusahaan network marketing (MLM) yang jumlahnya mencapai ratusan buah di Indonesia. Namun sebelum memutuskan untuk bergabung dengan salah satu atau beberapa di antaranya, ada baiknya Anda membaca lebih dulu tentang kriteria-kriteria perusahaan MLM yang terpercaya.
Kalau boleh saya merekomendasikan, saya menyarankan Anda untuk mencoba menjadi member PT Melia Nature Indonesia (MNI), karena sistemnya mudah, perhitungan keuntungan finansialnya adil dan sederhana namun riil dan besar, jumlah produknya hanya 2 sehingga Anda bisa lebih fokus pada produk tersebut, dan peluang untuk berkembang lebih terbuka.
Dengan kerja serius, Anda pasti berhasil. MNI memang tidak menjanjikan kesuksesan tanpa kerja keras sama sekali, karena itu adalah mimpi. Ini adalah kerja riil, bukan jualan mimpi. MNI juga tidak menjanjikan kaya tanpa usaha, karena itu adalah mustahil. Akan tetapi MNI mengajak semua membernya untuk berusaha sebaik-baiknya, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.
MNI sama sekali tidak membebani Anda dengan target apapun, baik target harian, mingguan atau bulanan. Tidak ada istilah tutup point. Semua bonus yang Anda dapatkan, besar maupun kecil, tetap menjadi hak Anda dan akan segera ditransfer hari itu juga oleh perusahaan ke dalam rekening Anda.
Oleh karena itu jika Anda serius ingin lebih berkembang, ingin memaksimalkan potensi, sekaligus ingin meraih financial freedom, segeralah melangkah. Jika Anda melangkah sekarang, maka beberapa saat ke depan Anda telah menikmati hasilnya. Tapi jika Anda menunda langkah, maka kesuksesan Andapun akan tertunda pula. Sedetik lebih cepat, boleh jadi seribu langkah jauhnya Anda telah meninggalkan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar